JAKARTA – Kewirausahaan di kalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan terus dikembangkan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lewat program Bantuan Pengembangan Pembelajaran Kewirausahaan SMK menantang para Kepala Sekolah untuk melahirkan lebih banyak wirausaha muda dari SMK.
"Program Sekolah Pencetak Wirausaha ini untuk mengintegrasikan konsep BMW yaitu bekerja, melanjutkan studi, wirausaha," ujar Kepala Subdirektorat Kurikulum Direktorat Pembinaan SMK Mochamad Widiyanto dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Rabu (6/6/2018).
Saat ini, lanjutnya, pendidikan kewirausahaan di SMK diimplementasikan dalam berbagai bentuk pembelajaran berbasis produksi dan bisnis, seperti Teaching Factory atau Techno Park. "Kegiatan ini merupakan praktik nyata dari mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) dan Simulasi dan Komunikasi Digital," tutur Widi.
Direktur SEAMEO (The Southeast Asian Ministers of Education Organization) Secretariat Gatot Hari Priowirjanto menyampaikan bahwa SMK Pencetak Wirausaha merupakan bagian dari upaya pemerintah mencapai target Revitalisasi SMK sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.
"Kita ingin mencetak siswa dengan 'kartu biru', anak-anak yang bisa membuka lapangan kerja, baik untuk diri sendiri atau orang lain," kata Gatot.
Tahun ini, Direktorat Pembinaan SMK menargetkan 150 SMK mengikuti program SMK Pencetak Wirausaha (SPW). Angkatan I program SPW ini diikuti 114 sekolah. "Kami berikan bantuan berupa bimbingan teknis dan pembiayaan agar mereka melahirkan wirausaha muda. Targetnya 5% dari total lulusan dapat menciptakan lapangan kerja atau menjadi wirausaha," jelas Widi.
Sumber : kabar24.bisnis.com
Tags
Berita
Posting Komentar